Wednesday, September 11, 2013

Berkenalan dengan Baju Koko



Baju koko memang kerap menjadi pilihan kaum pria untuk beribadah, menghadiri acara keagamaan atau syukuran. Kok bisa ya? Ternyata setelah aku telisik lebih dalam, baju koko ini dinilai dapat memancarkan kewibawaan si pemakai. Jadi laki-laki yang gemar memakai baju koko mungkin ingin terlihat berwibawa kali ya.. Hehe..

Selain itu, baju koko sangat mudah dipadukan dengan berbagai busana lain, mulai dari kasual, semi-formal, hingga formal. Atasan baju koko terbukti tetap matching jika dikombinasikan dengan bawahan seperti celana panjang berbahan jeans atau katun. Karena itulah baju koko kerap dikenakan untuk menghadiri jenis acara apapun. Selain itu kebanyakan baju koko menggunakan bahan katun yang mudah menyerap keringat. Ini membuat baju koko selain terlihat menarik juga begitu nyaman untuk digunakan.



Popularitas baju koko juga semakin bertambah dengan munculnya berbagai tokoh yang tampil keren dengan berbagai model baju koko. Mulai dari pemuka agama, selebriti, sampai ke pejabat pemerintahan. Lihat saja figur (alm) Ustaz Jeffry, Teuku Wisnu, Presiden SBY, dan tokoh-tokoh lainnya yang seringkali tampil di layar televisi dengan mengenakan baju koko. Tokoh-tokoh seperti mereka lah yang mempunyai andil terhadap tren fashion masyarakat Islam di Indonesia serta mendorong munculnya berbagai macam variasi model baju koko.

Walaupun image baju koko erat dengan baju muslim, tapi sebenarnya baju koko itu sendiri bukan berasal dari budaya negara Islam, lho. Berbeda dengan gamis (baju panjang) yang biasa dikenakan pria Arab, kekhasan baju koko biasanya ditunjukkan melalui desainnya yang penuh dengan aksesoris atau renda. Siapa sangka? Ternyata baju koko ini justru merupakan adaptasi dari budaya China, yang mayoritas penduduknya bukanlah muslim.


Menurut info di sini (http://www.anneahira.com/baju-koko.htm), seorang pengamat budaya keturunan Tionghoa yang bernama David Kwa mengatakan bahwa baju yang dikenal dengan baju koko saat ini merupakan sebuah warisan turun temurun dari masyarakat China. Di masyarakat China sendiri, baju tersebut dikenal dengan nama ‘tui-khim’. Pakaian ini kemudian sampai di kalangan warga Betawi, dan cenderung dikenal sebagai baju ‘tikim’. Nah, pakaian inilah yang berbentuk seperti baju koko, yakni pakaian yang terbuka di tengah dan memiliki lima buah kancing untuk menutup bukaan tersebut.

Kalau di masyarakat Betawi, baju tikim ini biasa dipadukan dengan celana batik. Hingga pada abad ke-20, baju tikim menjadi pakaian yang digunakan sehari-hari oleh pria Betawi. Lalu kenapa baju tikim bisa disebut sebagai baju koko? Alasannya ternyata sangat sederhana, yakni karena baju tikim ini umumnya dikenakan oleh ‘engkoh-engkoh (berarti bapak-bapak, pengaruh bahasa etnis Tionghoa) dalam kegiatannya. Di telinga Indonesia, kata ‘engkoh-engkoh kemudian disingkat dan dieja menjadi ‘koko’, karena itulah baju tikim kemudian berubah menjadi baju koko.

Di balik asal-usulnya yang berasal dari budaya China, kini baju koko justru disebut sebagai baju muslim di Indonesia. Mungkin karena cocok dipadukan sama atribut muslim lain seperti peci, syal, sorban, atau sarung kali ya? Tapi uniknya sekarang ini ga cuma pria muslim aja yang pakai, baju koko juga ternyata kian populer di kalangan para pria non-muslim. Salah satunya karena kini baju koko banyak dibuat dengan berbagai macam style.

Popularitas baju koko pun nggak luput dari para pemilik toko online. Buktinya kamu akan semakin mudah mencari berbagai macam baju koko keren dengan harga terjangkau secara online . Tinggal cari model dan warna baju koko yang paling cocok, lakukan pembayaran sesuai prosedur, dan baju koko incaran pun langsung diterima di rumah atau kantor. Gak akan repot!

Jadi, baju koko seperti apa yang paling kamu sukai?




No comments:

Post a Comment