Sebagai pemilik online shop, pasti pernah mengalami yang
namanya masa-masa kemarau alias sepi pembeli. Bukan cuma aku aja, bahkan
teman-teman sesama pemilik online shop yang
lain pun juga pernah mengalami keluhan ini. Sebagian malah sampai ada yang
pindah bidang pekerjaan. Tapi berhubung udah kadung suka dengan bidang ini, terlebih
aku juga bisa tetap cari uang sambil menjaga anak-anak, maka aku tetap
pertahanin bisnis ini dan untungnya masih berjalan dengan cukup baik sampai
sekarang.
Berdasarkan hasil
pembahasan dengan sesama pemiliki online
shop, kendala paling besar dalam menjalani bisnis online shop ini biasanya ada pada tahap awal, karena situs maupun
fan page yang jarang dikunjungi orang. Padahal, untuk membuat sebuah situs itu
juga butuh modal lho, seperti biaya untuk registrasi domain, desain, maupun
kualitas konten yang dipasang. Makanya, sekarang ini lebih banyak online shop yang berseliweran di
Facebook karena merupakan sarana gratis untuk berjualan. Tapi berjualan dengan
Facebook Fan Page pun juga tetap butuh modal. Supaya banyak orang yang
mengunjungi Fan Page dagangan kita, maka kita harus pasang iklan atau Facebook
Ads untuk menarik pengunjung.
Beda halnya kalau kita
berjualan di mal, dagangan kita bisa lebih sering dilihat orang-orang yang lewat
di depan toko kita. Sedangkan kalau online,
kita harus melakukan effort lebih
untuk mempromosikan dagangan kita atau setidaknya memberitahukan ke orang lain,
karena kalau gak begitu, maka kecil kemungkinan buat orang lain untuk
mengetahui keberadaan online shop kita.
Alhasil, online shop kita bisa sepi
pengunjung.
Buat mengantisipasi hal
tersebut, sekarang aku mau menginfokan beberapa alasan yang paling sering bikin
online shop sepi pengunjung:
1.
Kurang bisa melihat
kebutuhan konsumen
Walaupun berjualan via online, seorang seller tetap harus melakukan engagement
terhadap pembeli maupun konsumennya. Hal ini untuk membuat konsumen merasa
lebih akrab dan lebih diperhatikan. Ingat, pembeli adalah raja, dan ini berlaku
di dunia nyata maupun di dunia maya. Kalau kita memperhatikan kebutuhan
konsumen, maka konsumen pun akan merasa diperhatikan oleh kita.
Permintaan akan suatu barang didasari oleh kebutuhan konsumen.
Karena konsumen gak akan mencari barang yang dia gak butuhin. Maka sebaiknya,
sebelum memutuskan untuk menjual suatu produk, seorang seller harus melakukan observasi kecil-kecilan. Hasil dari
observasi ini nantinya bisa dijadikan pedoman untuk memutuskan barang apa yang
akan dijual di online shop dan target market yang diinginkan. Misalnya,
untuk target market ibu rumah tangga
saat ini banyak yang berminat dengan cemilan manis, seperti cupcake atau macaron. Observasi bisa dilakukan lewat forum-forum jual beli
maupun Google Trends .
Observasi juga bisa dilakukan sambil berjalan, jadi seller bisa melihat secara langsung
seperti apa kondisi target market-nya.
Misalnya, kalau dalam rentang waktu 3 bulan pendapatan yang dihasilkan gak
terlalu besar dan jumlah transaksinya pun juga gak banyak, maka seller perlu mengubah strateginya dalam
berjualan, bahkan bisa juga mengubah produk dagangannya.
2. Produk yang dijual terlalu spesifik
Menjual barang yang terlalu spesifik juga bisa jadi alasan kenapa online shop sepi pengunjung. Apalagi
kalau barang itu adalah barang yang cukup mudah didapatkan konsumen di online shop lain. Misalnya, seller hanya menjual anting saja,
padahal banyak online shop lain yang
menjual beragam aksesoris, mulai dari anting, kalung, sampai cincin, jadi bukan
hanya satu jenis aksesoris saja.
Kalau ingin tetap menjual barang yang spesifik, seller bisa mengakali dengan menyediakan
jenis produk yang lebih variatif, seperti menjual anting dengan desain yang
unik dan kreatif. Selain itu, seller juga
bisa menyediakan barang dengan beragam rentang harga, mulai dari yang paling
murah sampai yang paling mahal.
3.
Saingan terlalu banyak
Saat memutuskan ingin menjual suatu barang, seller sebaiknya mencari tau dulu siapa aja saingannya di produk
yang ingin dia jual. Jika banyak seller lain
yang menjual produk yang sama, maka seller
harus cepat memikirkan apa keunggulan produknya dibanding produk seller lain. Hal ini gak bisa dipaksain,
kalau emang keunggulannya gak jauh beda, sebaiknya cari produk lain yang lebih
unik.
4. Kurang promosi
Sebagus apa pun dan semurah apa pun barang yang dijual, gak akan
bisa menarik perhatian pembeli kalau tanpa promosi. Ini merupakan satu-satunya
cara untuk kasih tahu calon buyer
kalau seller punya barang yang mereka
butuhkan.
Promosi di internet sekarang udah semakin mudah, bisa melalui
Facebook, Twitter, atau bahkan menggunakan tools
berbayar, seperti Google AdWords . Sebaiknya, seorang seller memanfaatkan setidaknya 3 media
untuk berpromosi. Tapi gunakan promosi ini dengan bijak ya, karena biayanya
ternyata lumayan mahal.
5.
Reputasi minim
Calon buyer pasti akan
lebih percaya dengan seller yang
sudah memiliki jam terbang tinggi, terlebih dengan rangkaian testimoni atau
rekomendasi positif dari para buyer terdahulu.
Karena membeli di dunia maya berbeda dengan di dunia nyata, maka biasanya calon
buyer akan mencari informasi tentang seller sebelum dia membeli produknya.
Jadi setelah transaksi dengan seorang buyer
selesai, jangan lupa untuk selalu minta testimoni dari mereka.
Kita juga bisa meningkatkan kepercayaan konsumen dengan mencantumkan
informasi kita selengkap-lengkapnya. Konsumen akan merasa lebih tenang kalau
ada alternatif lain dalam menghubungi kita, jadi bukan hanya nomor telepon
saja, tapi juga mencantumkan alamat email, pin BBM, atau WhatsApp.
Demikian
beberapa penyebab yang bisa membuat online
shop sepi. Semoga setelah baca post ini,
gak ada lagi online shop yang sepi
pengunjung. Amin!
nice info
ReplyDeletejual mukena anak
Inii dia alasan
ReplyDeleteKenapa toko online sepi pembeli
Seoblogxi.blogspot.com