Setiap online seller pasti pernah mengalami
masa-masa di mana pelanggan memberikan feedback
negatif atas produk maupun pelayanannya. Begitu pun saya, pernah juga
mengalami hal tersebut. Namun gimana caranya mengatasi pelanggan yang kecewa?
Apakah penanganannya sama dengan saat kita berjualan di toko?
Berdasarkan hasil riset,
setidaknya ada 2 hal utama yang bisa dilakukan online seller dalam menghadapi feedback
dari pelanggan yang negatif, yaitu:
1.
Menunjukkan Itikad Baik
Saat pelanggan melayangkan
keluhan, sebaiknya kita langsung berusaha memperbaiki kesalahan dengan meminta
maaf dan menyenangkan pelanggan. Misalnya, saya pernah belanja online, tetapi barang yang saya terima
sudah dalam keadaan rusak karena proses pengiriman yang kurang teliti. Saat
saya menyampaikan hal ini ke pihak seller,
dia pun langsung mengirimkan kembali barang yang sama tanpa biaya tambahan.
Alhasil, saya sebagai pelanggan pun senang atas pelayanannya dan akhirnya
memberikan feedback yang positif. Hal
ini akhirnya saya terapkan pada para buyer
saya saat mereka menyampaikan keluhan.
2.
Menampilkan Testimoni Positif dari Pelanggan
Lain
Saat calon buyer membaca review yang positif akan produk yang kita tawarkan, mereka akan
lebih percaya dan tertarik untuk membeli produk kita. Di sini, istilah ‘pembeli
adalah raja’ sangat perlu untuk diterapkan. Sebagai seller, kepuasan pelanggan adalah nomor satu. Untuk itu, pastikan
untuk selalu membuat mereka senang.
Sebagai salah satu mitra
bisnis toko online ini , saya banyak belajar
bagaimana cara menangani pelanggan dengan baik, karena saya telah menemui
berbagai tipe pelanggan sejak membuat akun di sana. Selain itu, ada beberapa
catatan berikutnya yang perlu diperhatikan dalam menangani keluhan pelanggan,
yakni:
1.
Respon Secepat Mungkin
Berbeda halnya dengan
toko biasa, toko online bisa diakses
kapan saja dan di mana saja. Artinya, pelanggan bisa mengeluh kapan saja. Di
sini, kita sebagai seller harus
menanggapi keluhan mereka secepat mungkin, tapi tetap tepat sasaran.
2.
Dengar dan Cermati
Dengarkan setiap keluhan
yang disampaikan oleh pelanggan dan cermati kenapa pelanggan tersebut sampai
mengeluhkan layanan kita. Sebaiknya, kita tetap fokus pada pelanggan dan bukan
pada keluhannya, supaya kita jadi bisa lebih berempati pada pelanggan dan
segera tahu apa yang diinginkan oleh mereka, sehingga solusi yang kita tawarkan
bisa tepat sasaran.
3.
Tempatkan Diri Saat Menanggapi Keluhan
Perlu diingat bahwa
pelanggan mengeluh karena sistem pelayanan yang kita berikan, bukan kepada kita
secara pribadi. Kalau sampai kita salah menempatkan diri saat menanggapi
keluhan mereka, bisa mengakibatkan emosi personal yang gak pada tempatnya.
4.
Hindari Argumentasi Emosional
Semakin berkembangnya social media membuat siapa saja bisa
berbagi pengalaman tentang apa saja. Misalnya, pelanggan yang kecewa memberikan
review negatif di Twitter dan
pelanggan tersebut mention akun
Twitter online shop kita, sehingga
para followers yang dia miliki bisa
membaca review tersebut. Maka dari
itu, sebisa mungkin hindari argumentasi emosional dengan pelanggan.
5.
Verifikasi Keluhan Pelanggan
Begitu kita selesai
menanggapi keluhan pelanggan, segera cek ulang apa yang menjadi sumber keluhan
pelanggan. Misalnya, apa benar keluhan tersebut terjadi, kenapa bisa sampai
terjadi, atau apa yang salah dari sistem layanan yang sudah kita rencanakan.
6.
Lakukan Solusi dengan Cepat
Begitu kita tahu
kesalahan apa yang sudah terjadi dan sudah menemukan solusi, segera lakukan
solusi tersebut. Jadi pelanggan yang kecewa akan kembali senang dan kemungkinan
besar akan membeli produk yang kita tawarkan lagi jika kita merespon dengan
solusi yang baik dan cepat.
7.
Sediakan Pedoman
Kalau kita menyewa jasa
orang lain dalam menangani interaksi dengan pelanggan, jangan lupa untuk buat
pedoman, sehingga tim atau karyawan kita gak akan kebingungan saat merespon
setiap keluhan yang disampaikan pelanggan. Kita juga harus selalu siap saat ada
keluhan pelanggan yang hanya bisa diselesaikan oleh kita sendiri.
8.
Buat Laporan Rutin
Sebaiknya, catat setiap
keluhan pelanggan beserta solusinya, lalu buat menjadi laporan harian,
mingguan, maupun bulanan. Jadikan laporan tersebut sebagai salah satu hal yang
dibahas dalam rapat rutin dengan tim online
shop kita, sehingga kita bisa sesegera mungkin memperbaiki kualitas sistem
pelayanan terhadap pelanggan.
Demikian
beberapa tips dari saya, semoga
bermanfaat bagi rekan-rekan online seller
yang lain.
No comments:
Post a Comment