Biasanya, para new mommies suka susah meninggalkan
balitanya tidur sendiri. Pasalnya, banyak balita yang takut tidur sendiri,
karena mereka suka berimajinasi macam-macam dan jadinya menimbulkan pikiran
yang membuat mereka takut serta gugup. Tapi karena mereka gak akan selamanya
jadi balita, maka orangtua perlu mendidik anaknya untuk terbiasa dan berani
tidur sendiri. Gak mungkin kan anak terus tidur sama kita sampai mereka kuliah?
Hehehe…
Kalo dulu, saya mulai
membiasakan anak-anak tidur sendiri sewaktu usia mereka masih di bawah 5 tahun.
Menurut sebuah situs ,
usia 2 tahun merupakan waktu yang tepat untuk melatih kemandirian anak dengan
tidur sendiri. Hal ini supaya sejak awal anak terdidik untuk mandiri dan
berani. Emang gak gampang untuk bikin balita mau tidur sendiri, tapi ada
kiat-kiatnya lho! Yuk langsung ditilik:
Jangan temani sampai tertidur
Kesalahan yang sering
dilakukan orangtua adalah menemani anaknya sampai tertidur, lalu baru
meninggalkannya saat tengah malam. Hal ini justru gak akan menjamin anak merasa
aman saat tidur.
Rencanakan sebelumnya
Sebelum kita
meninggalkan anak untuk tidur sendiri, kita harus merencanakan dulu dan
memastikan caranya sebelum bertindak. Kita gak bisa tiba-tiba meminta anak
untuk tidur sendiri. Pertama-tama, biarkan anak tidur sendiri saat berada di
kamar kita. Lalu setelah itu, setiap anak sedang tidur siang, tempatkan dia di
kamarnya. Setelah anak merasa akrab dengan kamarnya, biarkan dia tidur sendiri
di malam hari.
Sertakan pendapat anak
Pindahnya anak dari boks
ke tempat tidur biasa bisa menjadi alasan untuk anak pindah tidur ke kamarnya
sendiri. Kita bisa bilang ke anak kalau dia udah mulai besar dan boks-nya udah
gak cukup lagi buat dia, jadi dia harus pindah ke tempat tidur yang lebih besar
dan lebih nyaman di kamarnya sendiri. Buat mempermudah proses ini, ajak si anak
untuk memilih tempat tidurnya
sendiri
dan juga perlengkapan lain yang dia sukai, seperti selimut
dengan gambar karakter kartun favoritnya. Kalau perlu, cari boneka untuk
menemaninya tidur.
Menjamin keamanan
Dengan membiarkan anak
tidur sendiri bukan berarti kita mau menghindari keberadaan dia. Buat anak
merasa kalau kita selalu ada di dekatnya setiap dia butuh. Salah satunya
mungkin bisa coba ‘kunjungan 10 menit’ ke kamar anak, bilang ke anak kalau kita
akan datang setiap 10 menit sekali sampai anak tertidur. Hal ini akan menjamin
anak merasa tenang karena kita ada bersamanya.
Menghabiskan waktu dalam gelap
Kalo anak takut gelap,
satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan menghabiskan waktu dalam gelap.
Coba matikan lampu dan habiskan waktu dengan mengajaknya melakukan permainan
kata-kata. Dengan mematikan lampu dan menempatkan lampu juga cukup efektif
untuk kasih tahu anak kalo gak ada cahaya pun ruangan gak akan berubah.
Terapkan rutinitas sebelum tidur
Sudah sering mendengar
pepatah “bisa karena biasa” kan? Nah, coba terapkan pada anak, misalnya dengan
minum segelas susu hangat, menyikat gigi, dan mengucapkan selamat malam atau
membaca cerita dongeng akan membuat anak tidur lelap tanpa mimpi buruk.
Lama-kelamaan anak akan sadar kalau tidur juga menjadi bagian dari rutinitas
sehari-harinya.
Hilangkan gangguan
Sebelum anak tidur,
periksa dulu apakah ada gangguan di kamarnya, mulai dari suara, lampu, ataupun
pemandangan yang bisa menarik perhatian anak. Contohnya, kemungkinan kita untuk
berhasil meminta anak tidur akan lebih kecil saat kita malah nonton TV.
Perlu pengkondisian
Buat memindahkan anak ke
kamarnya sendiri, kita perlu melakukan proses pengkondisian yang cukup lama.
Jangan lupa buat peraturan yang harus dilakukan dengan konsisten, misalnya anak
hanya boleh tidur bersama orangtua 1 kali setiap minggu, yaitu saat akhir
pekan. Terkadang anak terbangun di tengah malam dan mencari orangtua, jadi
jangan menutup pintu kamarnya, supaya kita bisa cepat merespon saat mereka
membutuhkan kita.
Itulah
kiat-kiat supaya anak berani tidur sendiri. Kita harus sabar menjalankannya,
yang penting tetap konsisten dan buat anak merasa nyaman. Semoga berhasil!