Thursday, December 19, 2013

Alasan Kenapa Toko Online Sering Sepi



Sebagai pemilik online shop, pasti pernah mengalami yang namanya masa-masa kemarau alias sepi pembeli. Bukan cuma aku aja, bahkan teman-teman sesama pemilik online shop yang lain pun juga pernah mengalami keluhan ini. Sebagian malah sampai ada yang pindah bidang pekerjaan. Tapi berhubung udah kadung suka dengan bidang ini, terlebih aku juga bisa tetap cari uang sambil menjaga anak-anak, maka aku tetap pertahanin bisnis ini dan untungnya masih berjalan dengan cukup baik sampai sekarang.

Berdasarkan hasil pembahasan dengan sesama pemiliki online shop, kendala paling besar dalam menjalani bisnis online shop ini biasanya ada pada tahap awal, karena situs maupun fan page yang jarang dikunjungi orang. Padahal, untuk membuat sebuah situs itu juga butuh modal lho, seperti biaya untuk registrasi domain, desain, maupun kualitas konten yang dipasang. Makanya, sekarang ini lebih banyak online shop yang berseliweran di Facebook karena merupakan sarana gratis untuk berjualan. Tapi berjualan dengan Facebook Fan Page pun juga tetap butuh modal. Supaya banyak orang yang mengunjungi Fan Page dagangan kita, maka kita harus pasang iklan atau Facebook Ads untuk menarik pengunjung.



Beda halnya kalau kita berjualan di mal, dagangan kita bisa lebih sering dilihat orang-orang yang lewat di depan toko kita. Sedangkan kalau online, kita harus melakukan effort lebih untuk mempromosikan dagangan kita atau setidaknya memberitahukan ke orang lain, karena kalau gak begitu, maka kecil kemungkinan buat orang lain untuk mengetahui keberadaan online shop kita. Alhasil, online shop kita bisa sepi pengunjung.

Buat mengantisipasi hal tersebut, sekarang aku mau menginfokan beberapa alasan yang paling sering bikin online shop sepi pengunjung:

1.       Kurang bisa melihat kebutuhan konsumen
Walaupun berjualan via online, seorang seller tetap harus melakukan engagement terhadap pembeli maupun konsumennya. Hal ini untuk membuat konsumen merasa lebih akrab dan lebih diperhatikan. Ingat, pembeli adalah raja, dan ini berlaku di dunia nyata maupun di dunia maya. Kalau kita memperhatikan kebutuhan konsumen, maka konsumen pun akan merasa diperhatikan oleh kita.

Permintaan akan suatu barang didasari oleh kebutuhan konsumen. Karena konsumen gak akan mencari barang yang dia gak butuhin. Maka sebaiknya, sebelum memutuskan untuk menjual suatu produk, seorang seller harus melakukan observasi kecil-kecilan. Hasil dari observasi ini nantinya bisa dijadikan pedoman untuk memutuskan barang apa yang akan dijual di online shop dan target market yang diinginkan. Misalnya, untuk target market ibu rumah tangga saat ini banyak yang berminat dengan cemilan manis, seperti cupcake atau macaron. Observasi bisa dilakukan lewat forum-forum jual beli maupun Google Trends .

Observasi juga bisa dilakukan sambil berjalan, jadi seller bisa melihat secara langsung seperti apa kondisi target market-nya. Misalnya, kalau dalam rentang waktu 3 bulan pendapatan yang dihasilkan gak terlalu besar dan jumlah transaksinya pun juga gak banyak, maka seller perlu mengubah strateginya dalam berjualan, bahkan bisa juga mengubah produk dagangannya.



2.       Produk yang dijual terlalu spesifik
Menjual barang yang terlalu spesifik juga bisa jadi alasan kenapa online shop sepi pengunjung. Apalagi kalau barang itu adalah barang yang cukup mudah didapatkan konsumen di online shop lain. Misalnya, seller hanya menjual anting saja, padahal banyak online shop lain yang menjual beragam aksesoris, mulai dari anting, kalung, sampai cincin, jadi bukan hanya satu jenis aksesoris saja.

Kalau ingin tetap menjual barang yang spesifik, seller bisa mengakali dengan menyediakan jenis produk yang lebih variatif, seperti menjual anting dengan desain yang unik dan kreatif. Selain itu, seller juga bisa menyediakan barang dengan beragam rentang harga, mulai dari yang paling murah sampai yang paling mahal.

3.       Saingan terlalu banyak
Saat memutuskan ingin menjual suatu barang, seller sebaiknya mencari tau dulu siapa aja saingannya di produk yang ingin dia jual. Jika banyak seller lain yang menjual produk yang sama, maka seller harus cepat memikirkan apa keunggulan produknya dibanding produk seller lain. Hal ini gak bisa dipaksain, kalau emang keunggulannya gak jauh beda, sebaiknya cari produk lain yang lebih unik.

4.       Kurang promosi
Sebagus apa pun dan semurah apa pun barang yang dijual, gak akan bisa menarik perhatian pembeli kalau tanpa promosi. Ini merupakan satu-satunya cara untuk kasih tahu calon buyer kalau seller punya barang yang mereka butuhkan.

Promosi di internet sekarang udah semakin mudah, bisa melalui Facebook, Twitter, atau bahkan menggunakan tools berbayar, seperti Google AdWords . Sebaiknya, seorang seller memanfaatkan setidaknya 3 media untuk berpromosi. Tapi gunakan promosi ini dengan bijak ya, karena biayanya ternyata lumayan mahal.



5.       Reputasi minim
Calon buyer pasti akan lebih percaya dengan seller yang sudah memiliki jam terbang tinggi, terlebih dengan rangkaian testimoni atau rekomendasi positif dari para buyer terdahulu. Karena membeli di dunia maya berbeda dengan di dunia nyata, maka biasanya calon buyer akan mencari informasi tentang seller sebelum dia membeli produknya. Jadi setelah transaksi dengan seorang buyer selesai, jangan lupa untuk selalu minta testimoni dari mereka.

Kita juga bisa meningkatkan kepercayaan konsumen dengan mencantumkan informasi kita selengkap-lengkapnya. Konsumen akan merasa lebih tenang kalau ada alternatif lain dalam menghubungi kita, jadi bukan hanya nomor telepon saja, tapi juga mencantumkan alamat email, pin BBM, atau WhatsApp.



Demikian beberapa penyebab yang bisa membuat online shop sepi. Semoga setelah baca post ini, gak ada lagi online shop yang sepi pengunjung. Amin!

2 comments: