Tuesday, December 17, 2013

Mengolah Salak? Nggak Susah Kok!



Hayo, udah pada tau kan sama buah yang satu ini? Itu lho, buah yang kulitnya tajam-tajam hampir kayak durian. Tapi nggak setajam durian sih. Kalau kulit tajamnya udah dikupas, bentuk buah di dalamnya tuh mirip banget sama persik. Warna buahnya coklat muda pucat gitu, dan di tengahnya ada bijinya yang berwarna coklat tua persis kayak kulitnya.



Rasanya? Asam-manis-sepet-seru gitu deh! Hehehe. Buah ini populer banget kok di Indonesia. Nggak susah buat nyari buah salak di mana-mana. Apalagi kalau emang lagi musimnya. Wih, di pinggir jalan bisa kali tiap 50 meter ada tukang salak. Boleh dibilang, buah ini tuh buah khas Indonesia. Nggak banyak negara yang menghasilkan buah salak ini.



Tapi sayangnya ya, menurut aku belum banyak yang berani membuat olahan buah salak. Masih jarang ada di pasaran kan menu makanan atau minuman yang asalnya dari buah salak? Sayang ya, padahal sumbernya kan banyak.



Aku sempat kepikiran, minimnya olahan salak ini apa gara-gara buahnya emang susah diolah ya? Mungkin karena rasanya yang unik? Atau karena elemen lain dari buahnya yang bikin susah diolah? Tapi seharusnya sih nggak ya. Soalnya aku berhasil nih nemuin beberapa cara seru mengolah salak. Nggak susah kok!

Selai Salak
Buah segar dijadiin selai? Udah banyak dong pastinya. Selai strawberry, selai apel, dan berbagai macam selai buah lainnya pasti udah akrab sama kalian. Nah, sekarang giliran kalian nyoba selai salak. Selai adalah produk yang memiliki masa simpan yang lumayan baik. Kalau ditaruh di tempat yang sesuai, produk ini bisa tahan sampai beberapa bulan.

Cara membuat selai juga nggak susah kok. Makanya nggak ada salahnya nyoba bikin selai salak. Gimana caranya? Simpel aja. Pertama, siapin alat-alatnya dulu. Kalian butuh pisau, baskom, mangkuk, blender atau parutan, pengaduk, dan wajan. Bahan-bahannya gimana? Yang kalian butuhkan cuma buah salak, gula pasir, sama sari buah jeruk nipis atau asam sitrat secukupnya.



Selanjutnya, salak dikupas dan dibersihkan. Lalu kalian rebus aja daging salaknya sampai empuk, untuk selanjutnya diblender atau diparut sampai halus banget. Hasil parutan halus itu dimasak di wajah, dengan tambahan gula pasir dan sari buah jeruk nipis. Aduk rata, dan masak sampai mengental. Jadi deh!

Sirup Salak
Satu lagi produk yang erat banget hubungannya sama buah adalah sirup. Kalau lagi puasa coba deh lihat, banyak banget promo sirup-sirup yang punya rasa buah macam-macam. Kesegaran buah yang dapat dinikmati dengan cara praktis, jadi salah satu keunggulan sirup. Nah, mau coba bikin sirup salak? Yuk!

Bahan-bahannya cukup salak, gula pasir, air, CMC (pengental sirup), asam sitrat, dan Na benzoate, untuk pengawet. Alat yang dibutuhkan, pisau, timbangan, baskom, blender atau parutan, kain penyaring, pengaduk dan panci.

Sama kayak bikin selai, salak dikupas dan direbus sampai empuk. Tapi setelah ditiriskan, salaknya harus kalian hancurkan, dan disaring dengan cara diperas. Lalu campurkan air sisa rebusan salak tadi, dengan air hasil perasan salak. Dimasak bersama dengan gula dan bahan-bahan lainnya, kayak Na benzoate, asam sitrat, dan CMC. Nggak perlu lama dan ribet, jadi deh sirup salak!

Manisan Salak
Produk olahan inovatif lainnya yang wajib dicoba adalah manisan salak. Diolah kayak gini, membuat daya simpan salak meningkat lho. Apalagi, tekstur dan rasa salak pas banget buat dijadiin bahan dasar manisan. Gimana caranya? Ini dia!

Siapin salak, air matang, gula pasir dan garam. Campur garam, gula pasir dan air matang dalam satu wadah. Aduk rata sampai semuanya larut. Abis itu, tinggal masukin salak sama kulit-kulitnya, dan rendam sampai tenggelam. Tinggal didiemin aja sampai seminggu ke depan, siap disantap deh!

Asinan Salak
Satu lagi resep olahan yang bikin buah jadi awet, asinan. Kenapa bisa awet? Semua berasal dari tingginya kadar garam yang ada dalam asinan. Biasanya buat memperkaya rasa asinan, ada orang yang nambahin rasa pedas dengan memasukkan cabai.

Agak lebih ribet daripada bikin asinan, tapi tetap mudah kok! Selain salak, siapin juga air, kapur sirih, cabe merah, garam, gula pasir, dan cuka. Beda lagi sama manisan, kalau bikin asinan, salaknya harus dikupas dan dilepas dari bijinya. Lalu rendam salak dalam larutan air dan garam. Tiriskan, biarkan mengering selama satu jam, rendam lagi. Kali ini dalam larutan air dan kapur sirih.

Jangan lupa tiriskan lagi salaknya. Diamkan sampai mengering, untuk selanjutnya direndam lagi ke dalam larutan campuran air, gula dan cuka. Nah, yang ini harus direndam sampai sekitar dua malam, biar makin mantap rasanya!

Gimana, gampang kan? Coba deh langsung di rumah!

2 comments:

  1. Manisan salaknya kulitnya tidak di kupas yah kak?

    ReplyDelete
  2. Manisan salaknya kulitnya tidak di kupas yah kak?

    ReplyDelete